BELANJA BAHAN MAKANAN SELAMA KARANTINA DI RUMAH
Karantina mandiri yang sudah memasuki minggu ke empat ini ternyata membuat saya tidak sengaja membuat pola berbelanja bahan makanan yang teratur yaitu setiap hari Senin. Saya berbelanja di pasar. Ini hari Senin. Pagi tadi saya pergi berbelanja ke pasar paling dekat dengan rumah dengan membawa empat kantong belanja berukuran sedang, catatan belanja, dan uang IDR 440000. Apa saja yang saya beli? Saya ingin ulas belanjaan saya hari ini.
Karantina di rumah dengan sebisa mungkin tidak keluar rumah, kami memutuskan untuk masak setiap hari. Keluarga kami berempat: bapak, ibu, saya, dan adik. Ada yang makan sehari dua kali ada juga yang tiga kali. Awalnya saya merasa setiap pergi belanja kok banyak sekali. Hari ini saya diberi uang lebih, biasanya IDR 300000 atau IDR 350000 dan selalu sisa. Uang lebih hari ini karena ibu ingin sedikit udang dan cumi-cumi, ini kali pertama saya membelinya di masa karantina. Setelah dihitung dengan rata-rata belanja IDR 350000 dalam satu minggu maka pengeluaran berbelanja kami dalam sebulan ini hanya IDR 1400000 sudah termasuk menu jajanan atau pendamping yang hampir setiap hari membuatnya, ya karena gabut. Karena kami berempat, setelah dihitung, masing-masing dari kami hanya mengeluarkan uang makan kurang dari IDR 12000 per hari. Saya kaget, murah sekali dengan menu enak, variatif, sehat, dan kenyang, hanya segitu. Jika di hari biasa, sesekali kami membeli makan dari luar atau sekalian makan di rumah makan. Karantina mandiri tidak sengaja membuat keteraturan pola dan menu makan di rumah kami.
Oiya, rutin berbelanja di pasar membuat "ngeh" dengan naik turunnya harga bahan-bahan makanan. Sudah dua minggu ini ayam bertahan di harga IDR 30000 per kilogram setelah sempat sebelumnya, sekitar IDR 33000-34000. Telur sempat mencapai IDR 25000 per kilogram kini stabil di harga IDR 22000-23000. Sayuran, masih relatif mahal misalnya kentang IDR 13000 sebelumnya IDR 15000, keduanya masih di harga tinggi dibanding hari biasanya kisaran IDR 10000-12000. Dan ada beberapa harga sayuran lain yang stabil di harga tinggi seperti terong dan labu siam.
Seru dan menyenangkan. Sudah bikin menu apa saja selama karantina di rumah?
Jaga kebersihan, jaga kesehatan fisik dan mental kalian, ya! Kita bisa? Bisa dong!
Firlie NH
13 April 2020
Karantina di rumah dengan sebisa mungkin tidak keluar rumah, kami memutuskan untuk masak setiap hari. Keluarga kami berempat: bapak, ibu, saya, dan adik. Ada yang makan sehari dua kali ada juga yang tiga kali. Awalnya saya merasa setiap pergi belanja kok banyak sekali. Hari ini saya diberi uang lebih, biasanya IDR 300000 atau IDR 350000 dan selalu sisa. Uang lebih hari ini karena ibu ingin sedikit udang dan cumi-cumi, ini kali pertama saya membelinya di masa karantina. Setelah dihitung dengan rata-rata belanja IDR 350000 dalam satu minggu maka pengeluaran berbelanja kami dalam sebulan ini hanya IDR 1400000 sudah termasuk menu jajanan atau pendamping yang hampir setiap hari membuatnya, ya karena gabut. Karena kami berempat, setelah dihitung, masing-masing dari kami hanya mengeluarkan uang makan kurang dari IDR 12000 per hari. Saya kaget, murah sekali dengan menu enak, variatif, sehat, dan kenyang, hanya segitu. Jika di hari biasa, sesekali kami membeli makan dari luar atau sekalian makan di rumah makan. Karantina mandiri tidak sengaja membuat keteraturan pola dan menu makan di rumah kami.
Daftar belanja yang saya beli hari ini jika diperhatikan dari atas, ada bahan-bahan penting yang justru tidak ada seperti bawang putih dan bawang merah karena stok kami masih ada. Di minggu yang lain kadang kami tidak membeli beras seperti hari ini, atau kadang belinya 10 kilogram langsung, kadang membeli telur sampai 2 kilogram, kadang juga membeli garam bisa sekaligus lima jadi tidak ada garam di daftar belanja minggu-minggu lain selama satu bulan. Kadang saya beli sayur lebih banyak, tapi karena minggu lalu terlalu banyak membeli kacang panjang, minggu ini tidak beli. Juga sayur kangkung yang lezat di setiap seminggu sekali, minggu ini tidak ada menu kangkung karena bosan. Oiya, di luar belanja di pasar selama satu bulan ini sempat berbelanja perlengkapan rumah tangga di swalayan sehingga juga ada sedikit bahan makanan yang dibeli dari swalayan. Kadang juga di tengah-tengah minggu kami membeli sedikit tomat dan cabai di warung kalau kehabisan. Tapi belanja di luar pasar jumlahnya jelas jauh lebih sedikit, alias betapa murah kalau mau masak sendiri di rumah. hehehehe.
Serunya lagi, karena gabut, sudah banyak jajanan atau menu pendamping yang ibu dan saya buat selama karantina di rumah. Donat, roti goreng, roti bakar, pizza, bubur singkong, kacang hijau, sempol, klepon, dan masih banyak yang lain. Bahan-bahan dibeli bersamaan dengan belanja di pasar.
Oiya, rutin berbelanja di pasar membuat "ngeh" dengan naik turunnya harga bahan-bahan makanan. Sudah dua minggu ini ayam bertahan di harga IDR 30000 per kilogram setelah sempat sebelumnya, sekitar IDR 33000-34000. Telur sempat mencapai IDR 25000 per kilogram kini stabil di harga IDR 22000-23000. Sayuran, masih relatif mahal misalnya kentang IDR 13000 sebelumnya IDR 15000, keduanya masih di harga tinggi dibanding hari biasanya kisaran IDR 10000-12000. Dan ada beberapa harga sayuran lain yang stabil di harga tinggi seperti terong dan labu siam.
Seru dan menyenangkan. Sudah bikin menu apa saja selama karantina di rumah?
Jaga kebersihan, jaga kesehatan fisik dan mental kalian, ya! Kita bisa? Bisa dong!
Firlie NH
13 April 2020
Komentar
Posting Komentar