Happy Life, Ruwet Life!

Hari ini Selasa, 21 Maret 2023 saat kepalaku sudah mulai dingin setelah meh kobongan teros mbendino. Eh, kok pakai bahasa Jawa. Hahahaha. Aku tidak cukup paham dengan cara menulis dalam bahasa Jawa baik itu ejaannya maupun dalam pemilihan katanya. Padahal bahasa Indonesia pun nggak paham-paham amat. Anyway, setelah diperhatikan aku sudah tujuh bulan tidak menerbitkan tulisan di blog aku ini. Sebetulnya banyak keresahan, cerita, dan pengalaman yang bisa dibagi tapi yaudah, aku secara begitu saja melewatkan momen untuk menceritakannya di sini.

Hari ini aku membuat dan memanggang kukis sama seperti hari-hari lain. Walau tidak memanggang kukis setiap hari tapi ya bisa dibilang akhir-akhir ini kesibukanku didominasi dengan membuat kukis. Bedanya hari ini di pukul tiga pagi aku chat via WhatsApp sama mas Yanuar. Melanjutkan chat sebelumnya sekitar pukul 23.30, setelah obrolan serius di tengah-tengah mas Yanuar bekerja, kami membahas soal anak dan pendidikan anak. Mas Yanuar pamit meninggalkan chat untuk waktu yang agak lama untuk bekerja. Setelah ku jawab "oke", aku memutuskan untuk tidur, ponsel aku letakkan. Tiba-tiba ponsel aku ambil kembali dan bilang ke mas Yanuar, "Dadi bojoku wae gelem ra kak?". Aku melamar mas Yanuar! Lalu aku lanjut tidur. Kebangun di pukul tiga, obrolan lamaran ini berlanjut. Momen yang membahagiakan karena dia mengatakan "mau mau mau". Aku tulis di sini sebagai sebuah kenangan bahwa aku pernah merasakan kebahagiaan seorang perempuan yang mempertaruhkan kedekatannya dengan seorang laki-laki, memilih untuk melamar bukan menunggu dilamar. Firlie happy? Happy! Aku tahu kami nggak yang bisa menikah dalam waktu dekat. Bahkan untuk  merasa yakin jujur aja nggak mudah buat aku yang sebelumnya setiap merasa yakin, masih ditepis juga sama kenyataan bahwa yakin sepihakku tu nggak akan selamanya berjalan lancar. Apapun yang terjadi ke aku dan mas Yanuar ke depan, apa apa yang kami persiapkan, besar harapanku Alloh selalu memberi kelancaran dan kesabaran.

Kata mas Bram, soal asmara seringkali aku mengulang kesalahan sama di orang yang berbeda. Kali ini aku memberi rambu ke diri sendiri. Aku berlatih sabar dan realistis. Aku kudu yakin, aku bisa memperbaiki diriku sendiri di hubunganku sekarang.

Karena  masih ngantuk, aku pamit kembali tidur dan minta tolong dibangunkan pukul  tujuh. Ada  telfon masuk, dengan tengilnya mas Yanuar membangunkanku. Terima kasih, hari ini indah  sekali.

Oh, blog. Aku ingin cerita di sini soal bagaimana aku bisa ketemu  sama manusia ini! Oiya, di awal tadi aku bilang kepala baru aja dingin, ada masalah gede banget yang baru aku hadapi, ingin cerita juga. Hm, aku sedang sekolah UMKM juga salah satu hal menarik selama setahun terakhir yang patut dibagi di blog ini huhuhu. Aku berhasil berhenti main aplikasi ungu tu juga pengalaman menarik untuk dibagi. Hahahhaaha. Kalau ada yang baca tulisan ini, kali aja ada yang mau didengar ceritanya secara utuh soal yang tadi sudah aku sebut, email aku please ke firlienh@gmail.com. Semoga menjadi motivasiku untuk segera rilis tulisan baru selanjutnya di blog!

Aku nulis ini sambil bayangin, kalau ternyata akhirnya aku nggak berjodoh sama mas Yanuar dan baca tulisan ini setelah berpisah, hmmm aku mikir apakah aku akan malu dan aku unpublish (?) Tapi sebenernya poin yang aku bagi tu kebahagiaanku soal keberanianku berani melamar laki-laki hehehehe. Hmm

Hidup emang ruwet tapiiii happy, kalian merasa gitu juga nggak, sih? :)

Komentar

Banyak dibaca