JUDULNYA "DIARY ORANG MUAL LAGI"?

Welcome back to diary orang mual :3

Ga ngitung, tapi belum ada seminggu aku sudah balik ke sini. Seperti ada hasrat ingin mengabadikan kemualan-kemualanku melalui tulisan, semakin mau balik ke sini. Untuk beberapa hari ini kemualanku sungguh menjengkelkan sampai ada di tahap "ah, mual terus sebel, capek, bosen". Karena aku tidak hoek-hoek juga, kebayang nggak sih enegnya seperti apa. Eh, malah kemarin sempet suamiku yang hoek-hoek. Ada baiknya aku berupaya untuk mencari pereda mual ya, tapi saat baca beberapa alternatif seperti minum perasan lemon, hmm nggak dulu deh. Oiya, tapi juga dianjurkan untuk makan bertahap porsi sedikit. Akhirnya aku makan lebih sering, tidak selalu makan berat. Saat mual aku coba alihkan pakai makan. Memang ampuh? Kalau sekadar mengalihkan sih, ampuh, tapi ya sesaat aja.

Angkringan aku udah buka ni, masih sepi di hari ke dua, tapi ya terus berdoa dan posting-posting biar dilirik mulai dari tetangga dan saudara. Bismillah.

Hari ini sejak jam 11 siang di sini hujan terus, tidak begitu deras tapi terus. Enak banget hawanya buat tidur leha-leha. Aku dan suami bergantian untuk leha-leha. hehe. Siang aku selimutan, wah langka sekali karena di sini super duper puanas sekali pol pol di siang hari biasanya. 

Aku mau sharing sedikit seputar kehamilanku. Waktu itu kami sempat berkomitmen untuk menunda kehamilan selama kurun waktu enam bulan. Dengan cara yang alami saja. Tapi kadang-kadang coba untuk "buang dalam" (maaf banget kalau terganggu dengan kata yang aku gunakan). Ya, melanggar komitmen sendiri. Ternyata nggak mudah alias nggak serta merta aku langsung hamil. Sejak itu, kami memutuskan untuk tidak menunda kehamilan lagi. Hampir satu tahun, kami masih menerima, tapi orang-orang cukup berisik ya. hihihi. Sudah jadi hal umum memang, kan, "sudah isi belum?", "mpun bathi dereng". Hampir satu tahun juga, aku dan suami tinggal di rumah ibuk mertua. Aku masih wara-wiri Jogja dengan segala kesibukanku yang sejak sebelum menikah, aku sudah diskusikan dengan suami tentang hal-hal yang masih akan aku kerjakan di Jogja. Sembari mempersiapkan untuk lebih mandiri, mempersiapkan kios yang kini kami tinggali berdua ini. Jadi, kehamilanku yang kami tunggu ini cukup mengagetkan. Aku telat datang bulan dengan kondisi fisik yang cukup banyak berbeda dari tanda-tanda datang bulan. Beberapa tanda kehamilan di awal itu kan tidak jauh beda dari tanda-tanda akan datang bulan. Tapi tubuhku merespon cepat karena cukup signifikan. Jadi walau aku baru telat satu minggu, aku sudah tidak mau menunda untuk tespek. Apa karena ekspektasi aja makanya buru-buru tespek? Sebetulnya enggak juga. Semua kehamilan kan pasti mengagetkan, tapi ini kagetnya itu justru di saat sibuk pindahan, merintis usaha, masa-masa prihatin, mau "nggetih" bersama suami. Adek bayiii, kamu ditunggu tapi ada juga perasaan, "kok sekarang Alloh?" hahahaha. dasar manusia. astagfirulloh. maafin saya, ya Alloh :) Aku berfikir begini, aku akan merasakan kehamilan saat ya aku sama suami lagi nggetih itu tadi. Kasihan kalo adek bayi sudah ikut nggetih dari bayi. Adek bayi, baik-baik di perut ibuk. Ibuk nggak sabar untuk cek kehamilan bulan depan. Ibuk ingin dokter memberikan kabar yang baik tentang kabar adek bayi di dalam. Bismillah kita bertiga hadapi sama-sama ya adek bayi. Kami tunggu akhir tahun ini ya.

Berat hari-hariku yang penuh dengan kemualan ini, alhamdulillah, aku bersyukur, aku makan dengan baik, nggak pernah sampai nggak makan walau asupan dan frekuensinya berantakan. Aku pun beraktivitas dengan suami seperti biasa. Dikit-dikit, "mas, capek", "mas, mual". Bahkan waktu kemarin aku bikin video untuk instagram Cookielie Cookies, yang baru aku upload siang tadi, di voice over aku bilang video kepotong karena "nggliyeng" itu sungguhan. Jadi waktu aku bikin kukis, jeda aku istirahat sampai dua kali :")

Ternyata, ibu hamil muda yang mengalami banyak perubahan itu sekarang adalah aku. 

Komentar

Banyak dibaca